Search

Cerita Sex Nikmat - Pijatan Hangat Mbak Ayu


2 hari yang lalu,badanku terasa lelah sekali. Akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat. Pagi hari sengaja aku tidak bekerja. Toh juga masih ada assistenku yang bisa meng-handle pekerjaan,pikirku. Meskipun mencoba ebristirahat,namun badan terasa kaku dan capek. Akhirnya setelah berpikir lama,aku teringat dengan kata temanku. Dia mempunyai seorang kenalan yang berprofesi pemijat panggilan. Ahh...tak apalah,pikirku. Daripada aku ke tempat pijat,aku juga lagi malas keluar. Akhirnya,setelah menghubungi temanku dan meminta tolong kepada dia,pemijat itu datang kerumah dengan diantar temanku tadi. Semula aku mengira bahwa pemijat itu adalah mbok2 yang sudah tua. Tapi ternyata aku salah... Pemijat itu lebih muda dari perkiraanku. 

“Bro...ini Mbak Rahayu. Tukang pijat langganan nyokap gue. Pokoknya lo bakalan rileks deh. Tarifnya lo tanya sendiri ke orangnya ya. Gue cuman nganterin doank kesini. Tar kalo udah selesai,lo anter sendiri dia pulang atau lo kasih ongkos.”,jelas temanku.
“Oke. Sip.. Tengkyu ya.”,jawabku.
Sepeninggal temanku,kupersilahkan Mbak Rahayu ini untuk langsung ke kamarku. Tempat dimana aku dipijat nantinya. Mbak Rahayu sudah membawa minyak sendiri rupanya.
“Mbak Rahayu,biasa dibayar berapa sama ibunya temen saya untuk pijat?”,tanyaku sembari mulai menanggalkan pakaian.
“Panggil Mbak Ayu aja,Mas. Biasanya sih rata-rata 50rb,Mas.”,jawabnya.
“Ohh...iya.. Saya kira tadi yang mijat tua lho. Mbak Ayu ini keliatannya masih muda ya..”,ujarku.
“Bisa aja,Mas. Ya umur saya sekitar 29 tahun ini. Terima kasih kalau dibilang masih muda.”,jawabnya.
Ya...Mbak Ayu ini memang diusianya yang ke-29,masih tampak muda. Kulitnya nampak masih kencang.
Aku mulai berbaring,dengan hanya mengenakan sepotong celana kolor. Mbak Ayu mulai melumuri kakiku dengan minyak. Setelah melemaskan beberapa sendi,Mbak Ayu mulai memijat dengan pelan. Sembari memijat itu,kami mengobrol agar tidak bosan.
“Lho,suaminya Mbak kerja apa? Mungkin kalau cocok bisa saya jadikan sopir di tempat kerja saya. Soalnya saya lagi butuh sopir.”,tanyaku.
“Saya sudah cerai sekitar setahun yang lalu,Mas. Suami saya nikah lagi.”,jawabnya.
“Ohh...Maaf,saya nggak tahu,Mbak. Tapi masih nafkahi anak?”,tanyaku.
“Belum punya anak,Mas. Jadi saya tinggal cuman sama ibu saya. Mau nggak mau,ya saya jadi pemijat. Karena saya dulu juga pernah bekerja ditempat pijat.”,balasnya.
Setelah mengobrol basa-basi cukup lama,tak terasa Mbak Ayu sudah selesai meijat bagian belakang tubuhku. Saatnya kini aku terlentang,agar Mbak Ayu bisa memijat kaki,perut dan dada.
Setelah terlentang,Mbak Ayu mulai memijat kembali bagian kakiku. Dari bawah,hingga kepangkal paha. Memang benar menurut ilmu Permupengan. Saat tubuh kita merasa rileks,maka si “otong” akan menjadi tegang. Begitu juga sebaliknya. Dan itu kini terjadi padaku. 
Mbak Ayu masih memijat bagian pahaku. Dari paha bawah hingga ke pangkalnya. Tiba2 penisku menegang. Sebenarnya aku cukup malu dengan kejadian ini dan berusaha untuk menutupinya dengan guling,atau apalah agar Mbak Ayu tidak mengetahuinya. Tapi rupanya,sudah terlambat. Mbak Ayu melirik beberapa kali kearah selangkanganku,kemudian tersenyum kecil. 
“Aduhh..Maaf..Mbak..Saya nggak ada pikiran macem2 kok.”,ujarku.
“Nggak apa-apa,Mas. Saya sudah biasa. Memang biasanya begitu. Saat tubuh rileks,beberapa bagian otot akan bereaksi sebaliknya.”,jawabnya.
“Ya...tapi saya jadi ngerasa nggak enak. Malu juga.”,jawabku.Mbak Ayu tersenyum. Entah kenapa,pijatan Mbak Ayu terasa lama sekali diarea pahaku. Bahkan ketika ia mulai memijat pangkal pahaku dan tak sengaja menyentuh batang penisku walaupun Cuma nyerempet,rasanya beda. Penisku makin berdenyut2 dan mengeras. 
Mbak Ayu tampak sesekali melirik penisku sembari tangannya terus memijat.
Kemudian,pijatan Mbak Ayu beralih kearea dada dan perut. Saat ia memijat perut,terkadang ia memijat perutku bagian bawah. Terang saja tangannya menyenggol kepala penisku yang sedang berdiri tegak itu. Sepertinya Mbak Ayu cuek saja dan tetap meneruskan memijat. Aku yang jadi salah tingkah sendiri karena malu,tapi juga lama-lama horny.
Mbak Ayu memakai pakaian biasa. Tidak minim ataupun kedodoran. Ia memakai rok panjang dengan kaos casual dibagian atasnya. Cukup gaul untuk seorang pemijat.
Beberapa kali tangan Mbak Ayu dengan tak sengaja menyenggol kepala penisku. Penisku tampak menjulang,sehingga celana kolor yang kupakai seaakan terdorong keatas oleh sesuatu. Ya...kesalahanku adalah,saat dipijat aku tidak memakai celana dalam. Agar rileks,pikirku. Ternyata... 
Akupun lama-lama menjadi horny tak karuan. Apalagi ketika Mbak Ayu yang saat itu berada disisi kiriku hendak memijat tangan kananku. Bukannya pindah tempat,ia malah mendorongkan tubuhnya condong kearah tangan kananku,sehingga tubuhnya sesekali terasa bertumpu pada tubuhku. Payudaranya terasa menekan dadaku. Semakin horny saja jadinya. Kicoba mengusir rasa horny itu dengan mengajak Mbak Ayu mengobrol. Namun tak berhasil. Bahkan Mbak Ayu bercerita tentang kesulitan ekonomi yang dialaminya saat ini. Katanya ia sedang membutuhkan uang 200rb. Sampai hal2 pribadinya meluncur dari mulutnya.Iseng,otak nakalku bekerja. 
“Mbak. Kalo mijit yang kanan,Mbak nggak pindah aja ke kanan?”,tanyaku.
“Kenapa,Mas ?”,tanyanya balik.
“Emmm...nggak sih. Cuman,kalo Mbak nggak pindah takutnya malah bikin yang bawah tadi tambah nggak karuan,Mbak.”,balasku sambil bercanda.
“Ohh...Hahaha...Iya,nanti baru pindah kok,Mas. Sekarang Mas nya rileks aja dulu.”,ujarnya.
Gimana bisa rileks kalau si “otong” tegang dan otak jadi ngeres gini? Pikirku... Mbak Ayu tetap dalam posisinya. Malah yang ada,beberapa kali terasa penisku tersenggol dengan seringnya. Karena tak tahan,akhirnya naluri nakalku keluar juga. 
“Wahh...si Mbak nggak pindah nih. Jadi tambah berdiri kan tuh. Trus gimana donk. Badan saya rileks,tapi yang bawah kayaknya nggak rileks tuh,Mbak.”,protesku.
“Ohh...ya Maaf,Mas.”,jawabnya singkat sambil tersenyum.
“Wahh,..harusnya Mbak juga bisa buat rileks dong. Kan katanya biar seluruh tubuh rileks.”,candaku.
“Dibuat rileks gimana maksudnya,Mas?”,tanya Mbak Ayu.
Setelah Ssi cukup alot,akhirnya Mbak Ayu berhasil juga kurayu. Dengan imbalan 100rb tentunya,hanya BJ. Aku bisa berpikir seperti itu karena beberapa hal.
Pertama,Mbak Ayu membutuhkan uang. Kedua,sebenarnya aku tidak berpikiran akan mngejak Mbak Ayu exe. Dan Ketiga,Mbak Ayu berwajah cukup manis,dan memiliki payudara yang woow...toge... Kulitnya kuning langsat,bersih dan kencang.
“Gimana,Mbak? Kalau mau ya,ayo.. kalau nggak mau,ya nggak apa-apa. Pijat biasa aja.”,tawarku.
“Emmm...gimana ya,Mas. Sebenarnya saya nggak pernah begini-beginian. Saya nggak pernah jual diri selama ini. Tapi..karena saya butuh uang,dan juga sudah lama ditinggal suami,ya...saya mau deh..”,jawabnya.
“Nah...gitu dong. Ini 100rb ditambah ongkos pijat 50rb,jadi 150rb.”,ujarku sambil menaruh uang ke tepi ranjang.
Uang pun segera masuk kedalam tas kecil Mbak Ayu. BJ seharga 100rb ? Mahal juga,pikirku.
Ahh...tapi nggak apa-apa deh.. Sekali-sekali,pikirku. Tapi kan yang penting dapet CIM. 
Akhirnya setelah sepakat,Mbak Ayu mulai membuka celana kolorku dan melepaskannya. Ia menaruh kolor itu di meja tepi ranjang. Setelah membersihkan sisa2 minyak ditangannya, tangan Mbak Ayu mulai memijat batang penisku. Nikmat sekali rasanya. Perlahan ia mulai memijit dan mengocok naik-turun. Akupun meminta Mbak Ayu untuk membuka kaos yang dikenakannya. Mbak Ayupun menuruti,dan terlihatlah payudara itu. Besar,padat,dan kenyal. ( maklum,Mbak Ayu belum turun mesin ). Sembari tangan Mbak Ayu memijat penisku,tanganku juga meremas payudaranya. Terasa sekali payudara itu mengencang. Kumainkan putingnya,dan semakin lama puting itu menegang. Mbak Ayu mulai menjilati kepala penisku. Lalu menghisapnya perlahan. Tak lama,penisku pun keluar-masuk didalam mulut Mbak Ayu. Sesekali ia mainkan lidahnya dengan menyapu dari batang hingga kepala penisku. Lembut sekali BJ dari Mbak Ayu. Aku benar-benar sangat horny sekali waktu itu. Sesekali,kuremas pantat Mbak Ayu yang masih tertutup rok panjangnya. 
“Mbak,boleh aku pegang pantatnya dari dalem aja ?”,tanyaku.
Mbak Ayu menganggguk sambil terus menghisap penisku. Kuremas-remas pantatnya. Lumayan,dan yang penting tidak tepos. Tanganku semakin nakal. Kuselipkan jariku dan membelai belahan pantatnya. Sesekali kusenggol pelan vaginanya. Terasa sekali bulu jembi Mbak Ayu bersentuhan dengan jariku. 
“Mbak,memeknya aku mainin boleh kan?”,tanyaku.
“Boleh,Mas. Asal pelan-pelan aja ya. Dan jangan lama-lama,Mas”,jawabnya.
Akupun langsung menyelipkan jari-jariku kedalam cd Mbak Ayu. Mbak Ayu tampak sedikit membuka selangkangannya. Kubelai pelan bibir vaginanya. Lalu kuelus-elus klitorisnya. Mbak Ayu tampaknya mulai bernafsu. Terdengar beberapa kali ia menahan nafas. Jari tanganku mulai semakin badung.
Kumasukkan jari tengahku pelan-pelan kedalam lubang vagina Mbak Ayu. Vagina itu basah. Rupanya sudah terangsang. Bless... Hangat sekali vagina Mbak Ayu. Aku menggerakkan jariku keluar-masuk dengan perlahan.
“Mpphh...Mpphh....”,desah Mbak ayu dengan pelan.
Rupanya karena memang terlalu horny,aku hendak ejakulasi terlebih dahulu. Sekitar 15 menit berselang,penisku terasa berdenyut tak karuan.
Mbak Ayu terus menghisap penisku. Sembari tangan kanannya mengocok batang penisku.
“Mbak...Mau keluar nih...Ohhh...”,ujarku..
“Keluarin aja,Mas. Di mulut saya. Keluarkan semua...Mpphhh....”,jawabnya.
Mbak Ayu terus saja mengeluar-masukkan penisku didalam mulutnya. Lama-lama tak bisa kutahan. Hisapan Mbak Ayu terlalu nikmat. 
CROOT...CROTT..CROOT....Spermaku muncrat didalam mulut Mbak Ayu. Beberapa kali semburan,nampaknya cairan kental itu memenuhi rongga mulut Mbak Ayu. 
“Mpphh....Mppphhh....Mpphhh...”,desahnya seiring dengan muncratnya spermaku.
Tangan Mbak Ayu tampak mengocok beberapa kali saat lahar panasku muntah. Nikmat sekali rasanya... Luaaar Biasaaa... 
Rupanya spermaku itu ditelan Mbak Ayu. Tampak setelah ia menelan spermaku,ia masih saja menghisap dan menjilati kepala penisku hingga tak ada lelehan sperma yang keluar. Mbak Ayu terus menghisap sampai penisku mulai melemas,lalu ia sudahi acara menghisap itu.
Aku masih juga belum memakai celanaku. Sengaja kubiarkan diriku telanjang. Mbak Ayu sepertinya juga menikmati kegiatan tadi. Lalu,setelah beberapa menit ia beristirahat,ia kembali memijat. Dengan aku yang masih telanjang,dan ia telanjang bagian atasnya. Sejam berlalu,penisku malah menegang kembali. Tapi kali ini Mbak Ayu membisikkan sesuatu padaku.
“Tegang lagi ya,Mas ? Yang tadi kurang?”,tanya dia.
“Iya..kurang kayaknya. Hahaha... Tapi biarin deh,nggak apa-apa,Mbak.”,jawabku.
“Nggak apa-apa,Mas. Kalau Mas mau nambah lagi,saya mau kok. Nggak Cuma ngemut aja,Mas. Langsung main.”,ujarnya.
“Tapi...nambah lagi bayarnya?”,tanyaku.
“Nggak,Mas. Gratis. Karena saya daritadi juga sudah pingin. Saya coba tahan2 pas ngemut tadi lama-lama saya kepingin juga,Mas. Sudah lama nggak ngerasain rasanya itu,Mas.”,jelasnya sambil menunjuk penisku yang mulai menegang kembali.
“Beneran nih,Mbak?”,tanyaku memastikan. 
“Beneran,Mas. Anggap saja sebagai bonus. 100rb cuma ngemut rasanya saya nggak enak juga. Jadi kali ini,main tapi nggak perlu bayar,Mas. Karena saya juga kepingin.”,terangnya.
Dan akhirnya...tanpa menunggu lama,kami melakukan pelampiasan nafsu saat itu juga. Mumpung rumah lagi sepi,pikirku.
Dari cerita sebelumnya,setelah Bj dahsyat yang membuatku Crot itu,Mbak Ayu rupanya terangsang. Setelah beristirahat satu jam ( ane yg istirahat,Mbak Ayu tetep mijit badan ane tapi nyantai ),Mbak Ayu yang melihat penisku kembali tegang,malah menawarkan exe gratis. Tentu saja tak kutolak. Toh,,berdasarkan kabar dari temanku itu,Mbak Ayu memang orangnya bersih dan sehat. Selain bahenol tentunya.
“Rumahnya sepi kan,Mas ? Nanti takutnya pas neak lagi gituan,ada orang.”,tanyanya.
“Sepi kok. Nanti sore baru pada pulang. Jadi tenang aja,Mbak.”,jawabku.
Mbak Ayu mulai melepas rok panjang yang dipakainya. Lalu celana dalam berwarna biru muda yang dikenakannya pun ikut dipelorotkannya. Ditaruhnya di tepi ranjang.
“Mbak,diemut lagi ya. Biar makin tegang dulu.”,pintaku.
Mbak Ayu mengangguk pelan sambil tersenyum. Kemudian ia mulai menghisap penisku kembali. Posisi masih sama seperti tadi. IA bersimpuh disisi kiriku dengan kepala menghadap kepenisku dan selangkangannya menghadap kearahku. Mbak Ayu membuka kedua pahanya. Nampaklah vagina yang daritadi belum kulihat ini. Jembinya tidak lebat. Rapi. Dan vaginanya itu tidak berwarna hitam atau gelap. Malah bisa kubilang bersih. Akupun mengarahkan tanganku ke vagina Mbak Ayu. Kuleus-elus bibir vaginanya. Sesekali kumainkan klitorisnya yang tampak menegang itu. Dan kumasukkan jariku kedalam lubang vaginanya. Keluar-masuk kugerakkan jariku hingga vagina Mbak ayu mulai basah. Dan itu membuatnya mendesah. Kali ini desahannya lebih kencang dari pertama.
“Aghhh...Ya..Mas...Teruuss....Mppphh....”,rintihnya sembari mengemut penisku.
Dua jari kumasukkan kedalam lubang itu. Mbak Ayu semakin merintih.
“Oghhh...Masss...Teruuss...Mas...aghhh...”,erangnya.
Aku terus memainkan jariku di area vagina Mbak Ayu. Mbak Ayu tampak sibuk menghisap penisku sambil sesekali mendesah. Penisku sudah mengeras,begitu juga vagina Mbak Ayu yang sudah basah.
“Sekarang aja,Mbak.”,ajakku.
Mbak ayu menyudahi hisapannya,lalu segera beranjak untuk duduk di atasku. Ia menduduki selangkanganku. Perlahan digenggamnya batang penisku dan dimasukkannya kedalam vaginanya. Dengan sedikit tekanan,akhirnya penisku terbenam didalam vagina Mbak Ayu. Vagina Mbak ayu walaupun basah tapi terasa peret. Perlahan,Mbak Ayu mulai bergerak menggoyang tubuhku.
“Aghh...Aghhh....”,rintihnya sembari bergoyang naik-turun.
Payudaranya terlihat mengikut gerakan tubuhnya. Kuraih payudara itu dan kuremas-remas. Sesekali kumainkan putingnya yang menegang.Mbak Ayu terus bergoyang,bahkan gerakannya sesekali memutar pinggulnya.
“Ohh...ya..Mbak...Teruss..Mbak...”,rintihku.
Kuangkat tubuh bagian atasku,hingga posisi Mbak Ayu kini kupangku. Sembari menikmati goyangan Mbak ayu,aku menghisap puting payudaranya. Kujilati dengan penuh nafsu. Mbak Ayu melingkarkan tangannya di pundakku.
“Oghhh...Ya..Masss....Enaak..Mass...Aghhh...”,erangnya.
Beberapa menit berselang,kuminta Mbak Ayu untuk nungging. Ia pun menuruti. Setelah nungging,aku pun mulai menancapkan penisku kedalam vaginanya dari belakang.“Ughhh....”,rintihnya kala penisku membelah vaginanya.
Aku mulai bergerak maju-mundur dengan pelan. Sesekali kucoba untuk menepuk pelan pantat Mbak ayu yang besar dan bulat itu.“Aghh...Teruuss...Masss...Aghhh....Lebihh..cepaat...Masss...”,rintihnya.Kupercepat gerakanku. Tanganku berpegangan di pinggulnya. Dan tak lama kemudian.“Mass...Aku keluaarr..Mass...Aghh....Aghhhhh...”,erangnya.Kepala Mbak Ayu tak lagi mendingak keatas,melainkan kebawah. Tubuhnya menggelinjang kecil. Jarinya tampak meremas bantal. Rupanya Mbak Ayu orgasme. Terasa sekali waktu orgasme itu,vagina Mbak Ayu seperti mencengkeram penisku dan memijat-mijatnya. Jadi kuhentikan gerakanku sejenak. Setelah orgasme nya terlihat mereda,aku kembali bergerak. Mbak Ayu tetap saja mendesah tak karuan.“Mppphh....Mpphhh...Mas....Ohh....”,erangnya.Aku terus menusuk vagina Mbak Ayu dengan penisku. Payudaranya menggantung bebas dan bergerak seirama dengan gerakan tubuhnya saat kugenjot. Cukup lama dengan doggy,kuminta Mbak Ayu untuk terlentang. Mbak Ayu segera membalikkan badan dan berbaring terlentang. OA membuka kedua pahanya. Tampak sekali vagina itu memerah dan basah. Klitorisnya menegang. Kugesek-gesekkan perlahan kepala penisku dibibir vaginanya. Lalu kumasukkan perlahan. Kutekan penisku semakin dalam. Mbak Ayu tampak memejamkan matanya.
Kemudian aku memompa penisku didalam vagina Mbak Ayu. Aku bergerak maju-mundur. Kutaruh kedua kaki Mbak Ayu bertumpu pada kedua bahuku. Kugoyang tubuh sintal itu dengan cepat.
“Aghhh...Aghhh..Teruss...Masss....Ahhh....”,rintihnya dengan mata terpejam.Lalu kuturunkan kakinya,dan kemudian dilingkarkannya di pinggangku. Seakan membantuku mendorongkan penisku kedalam vaginanya. Tangannya menggenggam lenganku. Sesekali,kujilati puting payudaranya. Dan beberapa menit kemudian..“Teruuss,,,Mass...Aghhh...Aku mau...keluaar lagiiihh...Aghhh...Masss...”,erangnya dengan keras.
Dan benar saja,beberapa detik kedepan,Mbak Ayu orgasme. Matanya terpejam dengan mulut mengeluarkan rintihan panjang. Kakinya menekan pinggangku hingga gerakanku terhenti. Tangannya mencengkeram lenganku.
“Ooghhh...Oghh...Mppphhh.....”,erangnya menikmati orgasme.Tak sampai semenit aku kembali menggenjot tubuh Mbak Ayu. Ia masih saja merintih.“Enak,Mbak?”,tanyaku.“Iya..Mass..Ahh....”,jawabnya sembari merintih pelan.“Nanti dikeluarin dimana,Mbak? Di mulut lagi?”,tanyaku.“Didalem aja,Mas. Nggak apa-apa.”,jawabnya.
Kuhentikan gerakanku.“Nggak takut hamil,Mbak? Ini nggak ada perjanjian tanggung jawab lho,Mbak. Saya kan bayar.”,balasku.
“Iya,Mas,Saya tahu...Tenang saja. Saya biasa minum jamu kok.”,jawabnya sambil tersenyum.
Mendengar itu aku jadi lega. Dan aku kembali menggoyang tubuh bahenol Mbak ayu.Kumainkan puting payudaranya dengan lidahku. Sesekali kuhisap sambil aku terus mengoyang selangkangannya.“Mass...suka netek ke saya,ya..?”,tanyanya.
“Iya,Mbak. Teteknya bikin gemes.”,jawabku.Aku terus menggenjot Mbak ayu hingga beberapa menit kemudian.
“Mbak...Aku mau..keluar...ohh....ohhh...”,rintihku.“Keluariin...Mass...Aghhh...Aghhh....Mppphh.....Ahh...”,erangnya.
Dan benar saja,kupercepat gerakanku...CROOTT...CROOT...CROOOT...CROTT...Tumpahlah cairan kentalku didalam vagina Mbak Ayu. Kutekan penisku lebih dalam. Aku bersimpuh ditubuh Mbak Ayu,sambil menghisap puting payudaranya. Sedangkan Mbak Ayu mendesah pelan menikmati setiap semburan spermaku yang menghangatkan vaginanya.Lalu,kucabut penisku.“Sini,Mas...Saya emut.”,ujarnya.
Kusodorkan penisku kemulut Mbak Ayu. Dan segera dijilati dan dihisapnya penisku. Aku merasa kegelian dan nikmat sekali.
Setelah selesai membersihkan onderdil,Mbak Ayu berpakaian kembali. Aku juga kembali mengenakan kolorku. Ia meminta istirahat sejenak. Dan kembali memijatku selama 15 menit. Servis Mbak Ayu ini memang special menurutku. Bayangkan,habis Bj,trus exe,masih mau mijat. Setelah kurasa cukup,aku yang tadinya membayarkan uang sebesar 150rb untuk Mbak Ayu,kini kutambahkan 50rb lagi sebagai tips. 200rb untuk BJ dan exe 2x crot ya...murahlah.Kami berbincang sejenak sebelum Mbak Ayu kuantar pulang. “Mbak,kapan-kapan kalau saya mau pijat lagi saya hubungi Mbak saja ya.”,kataku.
“Oya,Mas. Boleh. Kapan saja. Tapi kalau yang main seperti tadi,saya juga siap Mas kecuali pas lagi tanggal merah,saya Cuma bisa pakai mulut saja.”,jawabnya.“Oke,Mbak. Tapi bener lho,Mbak. Tadi itu enak sekali main sama Mbak.”,ujarku.
“Saya juga,Mas. Saya puas sekali tadi. Malah pengennya nambah lagi. Tapi waktunya yang nggak pas.”,ujarnya.
“Ohh..kalau mau nambah lagi,ya boleh. Kapan?’,tanyaku.
“Ya...kapan aja Mas panggil saya. Tapi saya maunya jangan sampai orang2 tahu ya,Mas. Saya soanya maunya cuma sama Mas saja ngasih bonusnya. Soalnya selama mijat,baru sama Mas saja saya ngelakuin kayak tadi.”jelasnya.
“Iya,Mbak. Nanti kalo ada waktu saya panggil lagi. Tapi bukan mijit aja ya,Mbak.”,candaku.
Mbak ayu tersenyum. Hari beranjak mulai sore,dan segera kuantarkan Mbak Ayu pulang. Rumahnya tak terlalu jauh dari rumahku.
Benar-benar pemijat yang ahli. Ahli dalam membuat pelanggan puas. Puas dengan cara yang beda. 200rb untuk servis spt itu ? Wahh...beruntung sekali...
Sepertinya bakal lebih sering untuk “pijat” nih....

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Cerita Sex Nikmat - Pijatan Hangat Mbak Ayu"

  1. Las Vegas Casino & Hotel Map & Floor Plans - Mapyro
    Casino & Hotel Floor Plans 창원 출장안마 in 공주 출장안마 Las 군산 출장마사지 Vegas, NV. View detailed floor 여주 출장안마 plans, photos, 김천 출장마사지 amenities: expert Las Vegas research, only at

    BalasHapus